Dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan sekitar kita tak terlepas dari apa yang dinamakan masalah sosial. Faktor utama dari beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya hal ini, diantaranya adalah karena persoalan ekonomi, budaya, biologis dan psikologis.
Apa Pengertian Masalah Sosial? Menurut Wikipedia bahasa Indonesia masalah social umumnya melandaskan pada ‘kesenjangan’ atau ‘ketidaksesuaian’. Ketika terjadi salah satu dari dua kata tersebut dalam masyarakat maka saat itulah akan timbul masalah-masalah yang kemudian kita namakan masalah sosial. Secara rinci dapat dikatakan bahwa masalah sosial adalah adanya ketidaksesuaian antara harapan dengan realitas yang terjadi. Ketidak sesuaian tersebut yang kemudian menimbulkan reaksi beragam. Jika ada salah satu tatanan masyarakat yang tidak berjalan dengan baik karena salah satu faktor pemicu terjadinya masalah, misalnya ekonomi, maka akan berdampak pada tatanan kehidupan sosial lainnya, misalnya pada keluarga yang mengalami masalah ekonomi kemudian berdampak pada anaknya dan pada akhirnya berdampak pula pada kehidupan sosial, misalnya ketika mereka melakukan tawuran, pencurian dan lain sebagainya. Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Sosial penjelasannya adalah berikut ini :
1. Faktor Ekonomi. Ini adalah factor klasik yang paling besar pengaruhnya pada masalah- masalah lain yang terjadi. Sebab ini masalah lain akhirnya timbul. Misal pada faktor budaya cenderung juga dipengaruhi karena faktor ini, sebab jika ekonomi suatu keluarga atau individu tidak beres akan berdampak pada perilakunya kesehariannya, atau budaya hidup.
2. Faktor Biologis. Biologis berarti hubungannnya dengan fisik. Dan hal yang paling berkaitan dengan masalah ini adalah soal penyakit, khususnya penyakit menular. Banyak sekali bukti soal ini dimana karena terjadinya penyakit menular sehingga kondisi sosial menjadi berantakan, apalagi untuk penyakit menular yang susah dibasmi dan menjangkiti sebagian besar pada masyarakat tertentu.
3. Faktor Budaya. Budaya maka sangat erat hubungannya dengan attitude atau prilaku manusianya. Dalam kehidupan bermasayarakat yang menjadi perhatian utama adalah pada perilaku anak muda. Dewasa ini kita terlalu sering mendengar yang namanya tawuran, perkelahian antar gang, geng motor dan lain sebagainya. Ini semua merupakan bagian dari masalah sosial yang ditimbulkan dari faktor budaya.
4. Faktor Psikologis. Faktor ini hubungannya dengan masalah pola pikir suatu masyarakat atau pribadi tertentu yang bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial. Contohnya aliran sesat dan paham-paham lainnya yang menyimpang dari ajaran agama yang ada. Masalah social merupakan masalah social yang sulit dalam mengatasinya.
Cara Mengatasi Masalah Sosial
1. Peran Orangtua. Ini adalah pintu pertama dalam menangani masalah sosial. Orang tua juga menjadi penentu baik tidaknya kehidupan keluarga yang ujung-ujungnya akan bersinggungan dengan kehidupan masyarakat disekitarnya. Dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya, bukan hanya sekedar menyekolahkan mereka tapi juga dengan senantiasa memberi nasehat saat di rumah.
2. Peran Golongan Tertentu. Seperti pengusaha, tokoh agama, lembaga-lembaga sosial. Bagi seorang pengusaha misalnya dengan memberikan bantuan modal pada anak muda yang ingin berbisnis atau menyediakan fasilitas belajar bagi mereka. Untuk tokoh agama tentutunya banyak melakukan penyuluhan dan nasehat-nasehat kepada orang-orang. Sedang untuk lembaga sosial, misalnya organisasi kemasyarakatan, sebaiknya banyak melakukan penelitian soal keadaan sosial di daerahnya dan kemudian menerapkan pemecahannya dengan melibatkan banyak orang dan lain sebagainya.
3. Peran Pemerintah . Peran ini sangat berpengaruh dan dapat membantu peran-peran lainnya dalam mengatasi masalah sosial. Karena mereka mempunyai wewenang untuk menggerakkan, memfasilitasi dan bahkan memberi sanksi bagi yang tidak mengikuti aturannya. Diantara yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan mendirikan lembaga khusus yang menangani persoal-persolan tertentu, misalnya penyuluhan anti narkoba, pelatihan ketenagakerjaan dan lain sebagainya. Atau misalnya menciptakan program-program yang berdampak pada pemeliharaan tatanan sosial, misalnya memberkan Bantuan Tunai pada masyarakat kurang mampu, memfasilitasi kebutuhan sekolah secara berkala dan lain sebagainya.
No comments:
Post a Comment